Tarakan, — Polres Tarakan melaksanakan pengamanan dalam rangka mengawal jalannya aksi damai yang diselenggarakan oleh Aliansi Ormas Kedaerahan/Adat Bersatu di Kota Tarakan pada Sabtu pagi (17/05), di Simpang IV GTM, Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Tarakan Barat.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 09.45 Wita tersebut diikuti oleh sekitar 350 peserta dari berbagai ormas adat dan kedaerahan yang menolak keberadaan Ormas GRIB Jaya di wilayah Bumi Paguntaka. Mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan untuk memastikan kegiatan berjalan tertib, Polres Tarakan mengerahkan personel pengamanan dari berbagai satuan, termasuk pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi aksi.

Kapolres Tarakan AKBP Erwin S Manik, S.H., S.I.K., M.H., Melalui Kabag OPS Polres Tarakan AKP I Eka Berlin, S.H menegaskan bahwa kehadiran kepolisian di lokasi aksi adalah untuk memberikan rasa aman, menjamin kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum secara damai, serta mencegah adanya pihak ketiga yang dapat memicu konflik atau tindakan provokatif.
“Kami memastikan seluruh kegiatan pengamanan berjalan sesuai prosedur. Aksi berjalan tertib dan kondusif, dan kami mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja sama menjaga ketertiban umum,” ujar Kabag Ops Polres Tarakan.
Para peserta aksi membawa atribut seperti satu unit mobil pick-up dengan sound system, 13 bendera ormas, dan satu spanduk besar berisi penolakan terhadap GRIB Jaya. Meski jumlah massa cukup besar, aksi berjalan dengan damai berkat pengawasan ketat aparat kepolisian yang tetap bersikap humanis namun tegas.
Aksi ini diikuti oleh sejumlah ormas adat dan kedaerahan, di antaranya Ormas Latup, Pusaka, Galak, Pasukan Adat Bulu Tunggal, LPADKT-KU, TAB, Gepak Kuning, Lembaga Adat Kesultanan Bulungan, serta berbagai perwakilan dari ormas lainnya.

Dalam orasi mereka, massa menyampaikan sejumlah poin, antara lain penolakan terhadap GRIB Jaya, ajakan menjaga kearifan lokal, serta permintaan kepada pemerintah agar melibatkan ormas adat dalam proses perizinan ormas luar daerah.
Polres Tarakan terus berkomitmen menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di Kota Tarakan. Aksi ini menjadi salah satu contoh sinergi antara masyarakat, ormas adat, dan aparat keamanan dalam menyalurkan aspirasi secara damai dan bertanggung jawab.