TARAKAN – Kegiatan apel persiapan pelaksanaan pengecekan penumpang datang atau turun dari KM Lambelu di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan dilaksanakan di Mako Polsek KSKP Polres Tarakan Kelurahan Lingkas Ujung, Rabu (7/6/2023) malam.
Apel persiapan pengecekan penumpang datang dengan KM Lambelu ini sebagai antisipasi mencegah terjadinya tindak kriminal dan dalam rangka mewujudkan keamanan, ketertiban lingkungan di masyarakat (kamtibmas)
Kegiatan apel dimulai pukul 20.30 WITA dan dipimpin langsung Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar, S.I.K., S.H.
Turut hadir dalam kegiatan apel, Waka Polres Tarakan, Kabagops Polres Tarakan, Kasat Reskrim Polres Tarakan, Kasat Polair Polres Tarakan, Kasat Intelkam Polres Tarakan, Kasi Propam Polres Tarakan, Kapolsek KSKP Tarakan, personel Polres Tarakan sebanyak 74 orang dan personel Satpol PP Tarakan sebanyak 13 orang.
Adapun personel ditugaskan melakukan pengecekan identitas dan mendata para penumpang bukan domisili Kota Tarakan yang turun dari Kapal KM. Lambelu di pelabuhan Malundung Tarakan.
“Serta memberikan sosialisasi kepada penumpang yang turun di Pelabuhan Malundung Tarakan,” terang Kapolres Tarakan.
Usai apel, personel bergeser menuju Pelabuhan Malundung Kota Tarakan dan melakukan pendataan. Hasilnya, penumpang domisili luar Kota Tarakan masuk ke Tarakan sebanyak 154 orang.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Tarakan, selesai sekira jam 22.00 WITA dalam situasi berjalan aman dan lancar.
Kapolres Tarakan menegaskan lebih lanjut bahwa untuk pendataan masyarakat yang masuk ke Tarakan ini untuk memastikan ada tidaknya pertambahan penduduk baru.
” Dengan data intelijen, KTP Tarakan itu 200 ribu tapi realnya lebih. Sehingga dengan pendataan semoga bisa digunakan untuk pengambilan kebijakan terkait masalah sosial ekonomi termasuk keamanan di Tarakan. Perspektif polisi ya bicara soal kamtibmas. Kalau kita tahu 250 ribu misalnya, tapi real 300 ribu di lapangan, jadi harus ditangani,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan hari ini pihaknya juga melibatkan bantuan Satpol PP untuk pelaksanaan pemeriksaan dan pendataan penumpang turun ke Tarakan.
“Teknisnya penumpang turun diperiksa, kemudian dicek untuk asal kedatangan dan tujuan berikutnya.Jika misalnya tujuan di Tarakan, ditanyakan akan tinggal di mana. Kecuali mereka KTP domisili Tarakan atau Kaltara.Nanti data ini bisa membantu pemkot untuk jumlah penduduk,” paparnya.
Jumlah penduduk terdata KTP dan realnya datanya diketahui realnya terpaut cukup jauh. Ada perbedaan sekitar 30.000 sampai 40.000 data warga Tarakan.
” Sehingga hal ini juga nanti berguna untuk kepentingan lain di bidang keamanan. Teknisnya dibagi per kelompok, yang naik dari Tarakan ke Nunukan tidak perlu diperiksa. Hanya penumpang yang turun dicek asalnya identitas apa dan rencana tinggal atau melanjutkan perjalanan. Termasuk jika nanti ada keluarga teman mengurus tempat tinggal tolong didatakan siapa yang menjadi rekannya menjadi persinggahan sementara,” jelasnya.
Ke depan, untuk kedatangan kapal penumpang lainnya dari luar pulau akan dilakukan kegiatan serupa sampai beberapa waktu yang akan datang. (HumasResTrk)
