TARAKAN – Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar, S.H.,S.I.K menyambut kedatangan ratusan massa baik dari Majelis Ulama Indonesia Kota Tarakan dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tarakan serta berbagai organisasi masyarakat Islam yang turut hadir dalam kegiatan penyampaian Aspirasi, Sabtu (29/8/2023) sekitar pukul 13.40 WITA.
Rombongan disambut dan langsung melaksanakan audiensi berkaitan pernyataan sikap bersama dari tokoh agama dan ormas Islam kepada Kapolres Tarakan di ruang data sanika satyawadha Mako Polres Tarakan.
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar, S.I.K., S.H, menyikapi kedatangan dari tokoh agama, ormas Islam dan FKUB yang sudah menyampaikan pernyataan sikapnya.
Ia berharap apa yang disampaikan masyarakat khususnya dari kalangan ulama bisa ditunaikan sebaik-baiknya. Ini menjadi energi positif untuk pihaknya agar bisa terus tegas melaksanakan harapan dari masyarakat berkaitan pemberantasan penyakit masyarakat.
“Ini semoga menjadi energis positif bagi kami dalam menjalankan amanah sebagai Kapolres Tarakan. Dukungan para ulama sekalian menjadi angin segar bagi kami untuk tetap menegakkan nilai-nilai yang benar selama kami diberikan amanah di sini bersama rekan-rekan TNI, Binda dan dari seluruh kesatuan lainnya,” urainya.
Amanah ini akan disaksikan dan dipertanggungjawabkan kepada TUHAN. Apa yang disampaikan sudah lama terjadi, ia menjelaskan, menurutnya untuk memahami keseluruhan proses ini diperlukan kajian dari banyak pihak. Tidak bisa menentukan dari satu perspektif saja.
“Yang jelas memang kita harus melangkah. Kalau kita mau melakukan perbaikan-perbaikan, harus ada langkah yang diambil. Contohnya kalau kita mau memberantas perjudian, memang penegakan hukum harus dilaksanakan,” terangnya.
Jika mundur, maka ditegaskannya pasti akan kalah. Dalam hal ini juga, tidak hanya bisa dilakukan kepolisian bersama TNI saja bersama pemerintah. Tetapi kesadaran ini harus jadi gerakan bersama.
“Kalau masyarakat berteriak kita tidak mau ada perjudian di Tarakan, ayo sama-sama bahu-membahu mewujudkan itu,” urainya.
Ia melanjutkan, berkaitan dengan keterlibatan oknum misalnya dalam kasus perjudian, itu yang akan ditindaklanjuti. “Komitmen kami dari awal diberikan jabatan sebagai Kapolres Tarakan, saya pastikan dulu. Saya tidak akan pandang bulu untuk melakukan penindakan. Itu yang kita lihat di Jumat Curhat, togel ini sudah bisa dihentikan, untuk masuk ke kegiatan lain tentu memerlukan strategi dan dukungan publik yang paling penting,” terangnya.
Ia menjelaskan, dukungan masyarakat penting dan ini menjadi harapan bersama. Mewujudkannya pun harus bersama-sama. Ia melanjutkan, pihaknya akan melakukan penegakan hukum sesuai dengan harapan masyarakat.
“Kita akan susun strateginya, sudah pernah saya sampaikan, balap lari misalnya. Balap lari, bukan larinya yang dikhawatirkan tapi ada kegiatan perjudian di situ. Kemudian sudah mendengar juga pandangan dari tokoh-tokoh agama,” jelasnya.
Sebelumnya ia sudah menyampaikan, pada saat melakukan penindakan, beberapa pihak memelintir mengapa persoalan lari yang dilarang padahal mengganggu juga ketertiban umum yang lain.
“Jadi harapan saya kita semua bisa melihat permasalahan-permasalahan yang ada di Kota Tarakan dengan jernih. Kalau mau lakukan perbaikan, dari Polres Tarakan kami akan lakukan langkah itu. Tapi dukungan kemudian kesadaran kita harus munculnya bersama-sama. Gak bisa hanya dikerjakan dari satu sisi saja,” paparnya.
Karena pasti aka ada imbas ke permasalahan yang lain. Ia menambahkan, pelibatan masyarakat nanti saat di lapangan bagaimana melakukan strategi penanganan, masyarakat akan dilibatkan.
Dari sisi jumlah untuk kasus perjudian misalnya mencapai enam kasus dari Januari 2023 sampai April 2023. Namun berdasarkan monitoring di lapangan, dan ada hal kasus yang diprioritaskan. “Dengan keterbatasan sumber daya yang saya miliki, sekarang bisa dilihat togel sudah tidak berani dibuka di sini. Semangat itu yang perlu kita jaga, kalau ini kita kendorkan lagi, nanti mulai lagi bibit-bibit itu muncul,” jelasnya.
Ia menambahkan lagi dalam hal pelibatan RT lanjutnya kemarin hasil pertemuan Jumat Curhat di Kelurahan Selumit, justru perkembangan informasi terkini berasal dari informasi yang diberikan pihak RT.
“Sekarang bergeser ke dalam rumah masing-masing untuk perjudian. Kejahatan itu pasti akan terus mencari ruangnya, tapi di sisi lain kita yang mau berbuat kebaikan juga harus terus mencari jalan untuk memberantas itu. Itu gak bisa kami Polres Tarakan lakukan sendiri, atau hanya pemerintah saja. Tapi harus sama-sama dengan seluruh elemen masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu, Syamsi Sarman menyampaikan ada tujuh ormas Islam yang hadir dalam Aksi Damai hari ini baik NU, Muhammadiyah, LDII, Wahdah Islamiyah, Hidayatullah, Persatuan Islam (Persis), Ikatan DAI Indonesia. Kemudian ada 13 takmir masjid yang hadir dari Islamic Center Baitul Izzah dan masjid lainnya.
“Hari ini hadir tokoh-tokoh lintas agama, lengkap dari Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan Konghucu. Hari ini kami hadir dengan niat baik, dalam suasana Syawalan, umat Kirsitani masih hari raya Paskah dan umat Hindu yang baru melaksanakan hari raya Nyepi, mudahan suasana kebaikan ini menjadi kebaikan kita semua,” urainya.
Ia menjelaskan, kehadiran massa hari ini di luar prediksi dan target dari direncanakan tidak sebanyak yang hadir hari ini. “Tadinya kami konsep hanya mewakili saja, cukup ketua dan sekretaris, tapi rupanya teman-teman pengen lihat Pak Kapolres yang baru jadi sekalian kita silaturahmi, ini Pak Kapolres kita selama ini hanya lihat di media saja hari ini bisa melihat langsung. Kami awalnya hadir 50 tapi pantauan mendekati angka 100,” terangnya.
Pernyataan sikap disampaikan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan sekaligus mewakili ormas Islam dan Ketua FKUB Kota Tarakan mewakili tokoh-tokoh lintas agama.
Dikatakan H.Syamsi Sarman mewakili FKUB Kota Tarakan, tujuan kedatangan massa ini menyampaikan unek-unek isi hati dari tokoh-tokoh agama meski bukan anggota DPRD Tarakan, masyarakat kerap juga curhat ke tokoh agama di gereja dan masjid. Sehingga hakikatnya yang disampaikan adalah aspirasi dari masyarakat yang didengar. “Mudahan bisa didengar dan ditindaklanjuti sebagaimana yang kami harapakan. Hari ini saya ditugaskan membaca pernyataan sikap dari FKUB Kota Tarakan,” ujar H.Syamsi Sarman.
Dalam penyampainnya, H.Syamsi Sarman memaparkan menyikapi maraknya praktik perjudian, narkoba, miras, prostitusi terselubung dan penyakit masyarakat lainnya di Tarakan, tokoh agama dalam FKUB menyatakan keprihatnan yang mendalam dan mengharapkan adanya penegakan hukum demi terciptanya kondusivitas dan kenyamanan dalam beribadah dan hidup rukun di tengah masyarakat.
“Di satu sisi kami terus mendakwahkan agama dan nilai-nilai kebaikan kepada umat, namun di luar sana praktik kemaksiatan seakan dibiarkan terus berkembang. Kepada Kapolres Tarakan yang telah berusaha memberantas penyakit masyarakat tersebut kami sampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Kami dari tokoh agama mewakili umat kami masing-masing akan selalu memberikan dukungan upaya mulia ini secara moral dan doa serta bantuan anggota yang dibutuhkan,” terangnya.
Ia menyampaikan masih terdapat tempat-tempat penjual togel, praktik prositusi terselubung dan prostitusi online, pengedaran narkoba massif dan judi sabung ayam di Binalatung semakin membesar, bahkan dengan pemain lintas daerah. “Termasuk judi balap lari yang melecehkan umat Islam karena ditempatkan bersebelahan dengan ikon Kota Tarakan Islamic Center. Kami berharap upaya pemberantasn penyakit masyarakat ini tidak berhenti sampai di sini tapi terus diupayakan semaksimal mungkin demi terwujudnya Kota Tarakan yang aman damai, nyaman dan rukun dan harmonis. Semoga Allah Tuhan maha Kuasa melindungi kita semua dan memberikan petunjuk kepada saudara kita yang masih bergelut dengan dosa,” papar H.Syamsi Sarman yang juga sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kaltara.
Sementara itu, Uztaz Zainuddin Al Amin, mewakili pengurus MUI Kota Tarakan turut serta membacakan empat pernyataan sikap bersama di hadapan Kapolres Tarakan didampingi perwakilan Binda Kaltara dan Lantamal XIII Tarakan dan seluruh massa yang hadir.
Pertama, ia menyampaikan mengenai kondusivitas dan kenyamanan hidup bermasyarakat adalah modal dasar dalam beribadah dan mengembangkan kebaikan bersama. Kemudian pernyataan kedua, berkaitan dengan kemaksiatan seperti narkoba, perjudian, miras dan perzinahan adalah penyakit masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerusakan moral, kejahatan dan dapat mendatangkan murka Allah SWT.
“Untuk itu dimohon kepada pihak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk memberantas kegiatan yang dimaksud,” harap Ustaz Zainuddin Al Amin yang juga merupakan Ketua LDII Kota Tarakan
Pernyataan ketiga yakni upaya pemberantasan penyakit masyarakat yang telah dan sedang dlakukan oleh Kapolres Tarakan berserta anggota Polres Tarakan
adlaah perbuatan mulia dan kebaikan yang sangat diapresiasi dan didukung sepenuhnya.
“ Jika dibutuhkan kami dari MUI Kota Tarakan dan ormas-ormas Islam se-Kota Tarakan siap memberikan bantuan anggota pendukung sebagai kekuatan sipil bersama dengan anggota kepolisian. Demikian pernyataan sikap dan dukungan kami, semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan kepada kita semua,” tukasnya. (HumasResTrk)