TARAKAN – Aksi damai dilaksanakan Organisasi Otonom Pemuda Muhammadiyah Kota Tarakan, Rabu 26 April 2023 dimulai sekitar pukul 16.00 WITA dan mendatangi Mako Polres Tarakan.
Aksi damai ini dimulai di titik kumpul depan SMA Muhammadiyah di Jalan Ladang III Kelurahan Pamusian Kecamatan Tarakan Tengah Kota Tarakan berjumlah 30 orang. Adapun aksi damai ini adalah aksi spontanitas yang dilangsungkan di Mako Polres Tarakan.
Korlap Aksi, Zulfikar menjelaskan tujuan dilakukan aksi spontanitas tersebut berlatar karena sebelumnya beredar di media sosial tentang dugaan ujaran kebencian terhadap organisasi Islam Muhammadiyah berisi perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023 dengan organisasi Islam lainnya.
“Saat ini telah viral menjadi isu nasional di mana kejadian tersebut terjadi di Jombang dan sudah dilaporkan di Mabes Polri,” ungkap Zulfikar.
Sehingga yang menjadi poin tuntutannya di sore kemarin adalah pertama, meminta aparat kepolisian di wilayah-wilayah untuk mengawal laporan yang telah sampaikan dan dilaporkan ke Mabes Polri dan berharap kejadian tersebut tidak terjadi di Kota Tarakan.
“Bahwa Organisasi Otonom Pemuda Muhammadiyah Kota Tarakan mendukung sepenuhnya
kebijakan Kapolres Tarakan dalam memberantas segala bentuk penyakit masyarakat seperti perjudian, miras dan prostitusi,” terangnya.
Dan juga Organisasi Otonom Pemuda Muhammadiyah Kota Tarakan meminta untuk mengawal langkah tegas Polres Tarakan dalam memberantas semua penyakit masyarakat di Kota Tarakan.
” Kegiatan aksi damai berakhir pada pukul 17.24 WITA. Sementara itu, Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar, S.I.K., S.H, terkait aksi spontanitas tersebut, ia turu mengucapkan banyak terima kasih karena sudah menyampaikan pendapat secara damai.
“Kami sudah menangkap apa yang diperjuangkan oleh rekan-rekan dan kami akan berjuang bersama-sama mewujudkan persatuan dan kesatuan antar umat beragama,” ujarnya.
Termasuk amanah yang disampaikan tersebut, diharapkan bisa sampai ke Mabes Polri.
“Jadi ini Aksi Damai ke Mapolres Tarakan, adalah aksi spontanitas terkait adanya intruksi mendadak dari Organisasi Otonom Pemuda Muhammadiyah Pusat Jakarta, dan ini untuk melakukan aksi damai ke polres-polres seluruh Indonesia untuk melaksanakan aksi damai hari ini juga,” jelasnya.
Informasi pihaknya, berdasarkan pemberitahuan Kasat Intel memang dilakukan di seluruh Indonesia untuk merespons pernyataan oleh oknum ASN.
Ia menjelaskan, penanganan kasus ini tidak dilaksanakan Polres Tarakan. Penyampaian aksi massa juga disampaikan ke Mabes Polri dan secara berjenjang pihaknya akan ikut menyampaikan surat kepada Mabes Polri, surat yang dititipkan massa aksi ke Kapolres Tarakan. “Saya imbau warga Kota Tarakan, kita stop ujaran kebencian, pelihara persatuan, toleransi, kerukunan antar umat beragama,” ujarnya.
Ia melanjutkan kasus ini harus segera ditindaklanjuti agar tidak memantik perpecahan di Indonesia. Ia melanjutkan, di Tarakan, aksi damai sudah dilakukan tanpa anarkis. Yang dilihat justru pergerakan dilakukan untuk menyatukan. “Jangan ada yang bicara sembarangan, hal-hal menodai nilai kerukunan, itu saya tanggap dari aksi tadi yang disampaikan. Ini masukan buat kami untuk edukasi,” tukasnya. (HumasResTrk)