TARAKAN – Bersama masyarakat selumit pantai, Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar didampingi oleh Waka Polres, Kasat Reskrim, Kasat Reskoba, Kasat Lantas, Kasat Polair serta unsur jajaran lainnya kembali menggelar Jumat Curhat. Pada Jumat Curhat kali ini bertempat di halaman RT. 12 Kelurahan Selumit Pantai.
Kapolres pun mendengar beberapa keluhan dan permintaan dari masyarakat pesisir. Seperti pengajuan Surat Izin Mengemudi (SIM) di usia 17 tahun, penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (Etle) dan pendirian pos pengamanan di daerah timbunan guna mengantisipasi peredaran narkotika.
Kapolres pun akan menindaklanjuti dengan baik keseluruhan keluhan dan permintaan dari masyarakat. Diantaranya mempersilahkan masyarakat yang telah memiliki KTP dan berusia 17 tahun untuk melakukan pengurusan SIM.
“Jadi silahkan datang ke Satlantas nanti akan didaftarkan di sistem. Kemudian diarahkan ke loket pembayaran BRI nanti ada struk kemudian kembali ke Satlantas untuk berfoto,” tuturnya.
Khusus untuk penerbitan SIM baru, pihak kepolisian memberikan tiga kali percobaan tes praktik. Jika pada tes praktik dan teori belum lulus, masyarakat dapat kembali satu pekan berikutnya untuk mencoba tes lagi tanpa pengajuan.
Perwira melati dua itu mengatakan terdapat pula pelatihan tes praktik dan teori pembuatan SIM setiap hari Sabtu.
“Nanti kita akan beri tips-tips nya. Itu setiap Sabtu kita lakukan kursus mengemudi di Polres Tarakan,” sebutnya.
Sementara untuk pendirian pos pengamanan sendiri, Kapolres mendukung dengan penuh di tengah keterbatasan yang dimiliki. Pihaknya akan menyusun dalam waktu dekat untuk penempatan personel dalam pendirian pos pengamanan tersebut.
Ia juga menyampaikan kepada masyarakat terlebih perihal narkotika dan persoalan lainnya, ia mengharapkan kerjasama dari masyarakat.
“Bukan hanya tugas polisi saja, masyarakat juga. Jadi saya usulkan beberapa kegiatan seperti aktifkan lagi Siskamling nya nanti Babinkantibmas akan bersama-sama juga melakukan rondanya. Saya terima semua masukan dan tentunya akan direspon dengan positif juga,” bebernya.
Ia juga akan melakukan analisa ulang sesuai dengan perkembangan situasi. Termasuk untuk tindak kriminal kejahatan lainnya. Analisis yang dilakukan guna mendirikan atau mengaktifkan kembali pos ronda yang selama ini vakum.
“Kalau mencukupi (personel) kita akan drop. Kalau tidak pasti ada kiat-kiatnya bagaimana supaya itu tetap tergelar dengan seluruh keterbatasan yang saat ini dimiliki,” pungkasnya. (Humasrestrk)
